pertanyaan ini sampai sekarang belum bisa aku temukan jawaban yang pas

dahulu semasa SMA, ayas pernah berkenalan dengan seorang yang saya anggap "guru", dia hanya seorang tukang cat sekolahan, tapi sedikit banyak telah merubah cara pandang dan cara bersikap, dia pernah memeberikan satu pertanyaan kepada ayas yang sampai sekarang belum bisa saya jawab.

"ANDA ITU YANG MANA SIH ?"

(maksudnya bukan siapa atau sebelah mana, tapi yang mana)

ada yang bisa bantu kasih jawaban atau sekedar masukan? soalnya pernah beberapa kali ayas jawab tapi menurut beliau masih "SALAH"

mungkin bisa membantu anda..... :

Menurut para ahli, secara umum di dunia ini ada empat tipe karakter manusia. Kira-kira yang manakah tipe kita ?

1. Guardian
Manusia tipe guardian adalah seorang teman yang baik. Ia juga jenis orang yang selalu mencari dan memberikan rasa aman. Mereka sering mengikuti organisasi yang sifatnya melindungi baik secara materil maupun imateril. Mereka mampu mengendalikan diri dengan baik. Mereka cocok dengan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan kemanusiaan. Guardian juga jenis orang yang pesimis memandang masa depan dan seringkali terpengaruh dengan masa lalu. Menurut penelitian, guardian menempati jumlah tertinggi dari populasi dunia, sekitar 40%-45%.

2. Artisan
Seorang artisan mampu berkomunikasi dengan baik, mereka anggun dalam bersikap dan berani mencoba. Mereka juga cenderung sensasional dan spontan. Artisan juga senang menghadiri pesta dan selalu optimis memandang masa depan. Sebagai seorang teman, mereka menyenangkan. Mereka cenderung memberi kebebasan pada anak-anaknya. Di dunia ini, 35%-40% dari jumlah populasi adalah artisan.

3. Idealis
Orang idealis mempunyai insting untuk mempersatukan orang-orang di sekitarnya. Sehingga mereka seringkali menjadi pemimpin di lingkungannya. Ia juga jenis yang sangat menjunjung tinggi etika dan moral. Ia juga orang yang sangat percaya kepada instuisinya. Idealis memiliki cita-cita besar dan percaya bahwa ia mampu meraihnya. Ia juga pandai berdiplomasi. Tetapi sering kali berbicara dengan interpretasinya sendiri. Idealis sangat sedikit dari keseluruhan populasi, hanya sekitar 8%-10%.

4. Rasional
Orang rasional adalah orang yang selalu membutuhkan ilmu pengetahuan. Mereka lebih senang membicarakan masa sekarang daripada masa depan atau masa lalu. Mereka juga jenis orang yang berkemauan kuat. Orang rasional sangat ahli dalam hal analisis strategi, hingga ia cocok untuk memimpin, merencanakan dan mengatur sebuah aksi. Mereka juga jenis orang yang mampu memahami pikiran pasangan. Jumlah orang rasional adalah yang paling sedikit dibandingkan karakter lain, hanya sekitar 5%-7% dalam populasi.



so.... Anda itu yang mana sih ???

pernah saya jawab begitu, tapi masih SALAH

karena yang anda sebutkan diatas adalah, type / profesi / karakter manusia

contoh :

aku seorang idealis

tapi yang dimaksud "AKU" itu yang mana?

atau contoh lagi

ini aku (sambil menunjuk dada)

beliau pernah menjawab, itu adalah dada kamu, nah kamu sendiri yang mana?

bingung gak?

klo dijawab begini bagaimana....

Q : Anda itu yang mana sih??
A : saya adalah bagaimana orang2, teman, saudara, keluarga, musuh mengenal saya.

Samurai X wrote:

klo dijawab begini bagaimana....

Q : Anda itu yang mana sih??
A : saya adalah bagaimana orang2, teman, saudara, keluarga, musuh mengenal saya.

yang anda maksud itu mungkin karakter / nama / bentuk fisik

tapi " ANDA " sendiri itu yang mana ?

Jeepunc wrote:

Samurai X wrote:

klo dijawab begini bagaimana....

Q : Anda itu yang mana sih??
A : saya adalah bagaimana orang2, teman, saudara, keluarga, musuh mengenal saya.

yang anda maksud itu mungkin karakter / nama / bentuk fisik

tapi " ANDA " sendiri itu yang mana ?

Anda adalah yang berdiri didepan saya, melihat, mendengarkan, menyentuh tangan saya (berjabat tangan) dan saya anggap sebagai teman.

Jeepunc wrote:

pernah saya jawab begitu, tapi masih SALAH

karena yang anda sebutkan diatas adalah, type / profesi / karakter manusia

contoh :

aku seorang idealis

tapi yang dimaksud "AKU" itu yang mana?

atau contoh lagi

ini aku (sambil menunjuk dada)

beliau pernah menjawab, itu adalah dada kamu, nah kamu sendiri yang mana?

bingung gak?

salah itu dari tinjauan guru kamu???

begini ya sayang, ada banyak cara untuk mengartikan suatu masalah.
ada berbagai macam sudut pandang untuk menjawab sebuah pertanyaan.

kalo mau jawab yang definitif, tanya sama wikipedia saja... saya kira itu bakalan membantu banyak.

tapi, untuk menjawab pertanyaan macam milik gurumu itu, kamu sebelumnya kamu harus balik nanya dulu ke dia...
"AKU yang dimaksud disini dilihat dari sudut pandang apa Pak?"

biyar dia balik binung...

Samurai X wrote:

Jeepunc wrote:

Samurai X wrote:

klo dijawab begini bagaimana....

Q : Anda itu yang mana sih??
A : saya adalah bagaimana orang2, teman, saudara, keluarga, musuh mengenal saya.

yang anda maksud itu mungkin karakter / nama / bentuk fisik

tapi " ANDA " sendiri itu yang mana ?

Anda adalah yang berdiri didepan saya, melihat, mendengarkan, menyentuh tangan saya (berjabat tangan) dan saya anggap sebagai teman.

itu adalah bentuk fisik

anda itu yang mana?

chiw wrote:

Jeepunc wrote:

pernah saya jawab begitu, tapi masih SALAH

karena yang anda sebutkan diatas adalah, type / profesi / karakter manusia

contoh :

aku seorang idealis

tapi yang dimaksud "AKU" itu yang mana?

atau contoh lagi

ini aku (sambil menunjuk dada)

beliau pernah menjawab, itu adalah dada kamu, nah kamu sendiri yang mana?

bingung gak?

salah itu dari tinjauan guru kamu???

begini ya sayang, ada banyak cara untuk mengartikan suatu masalah.
ada berbagai macam sudut pandang untuk menjawab sebuah pertanyaan.

kalo mau jawab yang definitif, tanya sama wikipedia saja... saya kira itu bakalan membantu banyak.

tapi, untuk menjawab pertanyaan macam milik gurumu itu, kamu sebelumnya kamu harus balik nanya dulu ke dia...
"AKU yang dimaksud disini dilihat dari sudut pandang apa Pak?"

biyar dia balik binung...

beliau memang gak mau memeberikan jawaban. beliau bilang hanya sang individu itu sendiri yang tahu jawabannya. jawaban itu di dapat dari proses pendewasaan diri dan kedekataanya kepada sang pencipta

Jeepunc wrote:

Samurai X wrote:

klo dijawab begini bagaimana....

Q : Anda itu yang mana sih??
A : saya adalah bagaimana orang2, teman, saudara, keluarga, musuh mengenal saya.

yang anda maksud itu mungkin karakter / nama / bentuk fisik

tapi " ANDA " sendiri itu yang mana ?

saya - sambil mnunjuk hidungnnya.....
aku sambil menpuk pundaknya
anda - itu jamak bisa orang ketiga yg sedang lewat di sekeliling kita yg sedang asik ngobrol
tp sya bertanya satu pertanyaan saja

SIAPAKAH SAYA......???

zidani wrote:

Jeepunc wrote:

Samurai X wrote:

klo dijawab begini bagaimana....

Q : Anda itu yang mana sih??
A : saya adalah bagaimana orang2, teman, saudara, keluarga, musuh mengenal saya.

yang anda maksud itu mungkin karakter / nama / bentuk fisik

tapi " ANDA " sendiri itu yang mana ?

saya - sambil mnunjuk hidungnnya.....
aku sambil menpuk pundaknya
anda - itu jamak bisa orang ketiga yg sedang lewat di sekeliling kita yg sedang asik ngobrol
tp sya bertanya satu pertanyaan saja

SIAPAKAH SAYA......???

sama seperti pertanyaan diatas sam

Jeepunc wrote:

beliau memang gak mau memeberikan jawaban.

Quote :

beliau bilang hanya sang individu itu sendiri yang tahu jawabannya. jawaban itu di dapat dari proses pendewasaan diri dan kedekataanya kepada sang pencipta

nah... sayangku... kutipannya aku pisah, biyar jelas yaaa...

itudia yang aku maksud dengan sudut pandang.
semakin dewasa seseorang, dia akan semakin mampu melihat sesuatu dari berbagai macam sudut pandang.

dan karena berkaitan dengan kedewasaan setiap individu, maka gak akan ada jawaban yang paling tepat ketika dinilai oleh orang lain... dan menurutku, ketika beliau bilang "jawabanmu itu salah" itu juga tidak tepat, kecuali dia Tuhan kamu, yang palign tau kamu luar atau dalam.

begitu penjelasannya.

begini ya ... dia pernah mempelajari seperti yang pernah Syeh Siti Jenar ucapkan, yaitu manunggaling jiwo dan manunggaling gusti, nah dari situ sedikit banyak beliu mengerti (bukan tahu) apa yang dimaksud ANDA / SAYA / KAMU / ya apalah nama lainnya, pokoknya yang itu ... beliau mengerti dan memahami, tapi tidak mau memberikan jawaban, beliau hanya menyuruh, cari sendiri jawabannya, dan dari pencarianmu itu kamu akan mendapatkan apa yang selama ini kamu cari yaitu JATI DIRI

Jeepunc wrote:

Samurai X wrote:

Jeepunc wrote:

Samurai X wrote:

klo dijawab begini bagaimana....

Q : Anda itu yang mana sih??
A : saya adalah bagaimana orang2, teman, saudara, keluarga, musuh mengenal saya.

yang anda maksud itu mungkin karakter / nama / bentuk fisik

tapi " ANDA " sendiri itu yang mana ?

Anda adalah yang berdiri didepan saya, melihat, mendengarkan, menyentuh tangan saya (berjabat tangan) dan saya anggap sebagai teman.

itu adalah bentuk fisik

anda itu yang mana?

menurut anda??

Samurai X wrote:

Jeepunc wrote:

Samurai X wrote:

Jeepunc wrote:

Samurai X wrote:

klo dijawab begini bagaimana....

Q : Anda itu yang mana sih??
A : saya adalah bagaimana orang2, teman, saudara, keluarga, musuh mengenal saya.

yang anda maksud itu mungkin karakter / nama / bentuk fisik

tapi " ANDA " sendiri itu yang mana ?

Anda adalah yang berdiri didepan saya, melihat, mendengarkan, menyentuh tangan saya (berjabat tangan) dan saya anggap sebagai teman.

itu adalah bentuk fisik

anda itu yang mana?

menurut anda??

sampai sekarang belum menemukan jawabannya

wadooo cek angele rek......

wondogitu wrote:

wadooo cek angele rek......

biarkan otak gak terlalu beku sam, dipake mikir yang agak berat kayak gini, bagus untuk perkembangan balita

Jeepunc wrote:

begini ya ... dia pernah mempelajari seperti yang pernah Syeh Siti Jenar ucapkan, yaitu manunggaling jiwo dan manunggaling gusti, nah dari situ sedikit banyak beliu mengerti (bukan tahu) apa yang dimaksud ANDA / SAYA / KAMU / ya apalah nama lainnya, pokoknya yang itu ... beliau mengerti dan memahami, tapi tidak mau memberikan jawaban, beliau hanya menyuruh, cari sendiri jawabannya, dan dari pencarianmu itu kamu akan mendapatkan apa yang selama ini kamu cari yaitu JATI DIRI

u are you, not him or Syech Siti Jenar.

aku tau, beliau sangat memahami, that's why he said, yang paling tau jawabannya adalah indivisu itu sendiri, bergantung pada kedewasaan atau dan lain sebagainya itu.

that's wai... GAK ADA JAWABAN yang MUTLAK ketika sesuatu itu menyangkut INDIVIDU.

karena apa? karena SETIAP INDIVIDU ITU BERBEDA. begitu sayang...

jadi, sebenernya kontradiktif kalo dia pernah bilang jawabanmu salah, , tapi pada saat yang sama dia bilang yang paling tau jawabannya itu individu, bergantung pada kedewasaan dan kedekatannya dengan ilahi, atau apalah itu.

coba deh, dibaca lagi... ;)

memang beliau gak bisa menjawab sendiri, tapi beliau mengerti akan "alur tersebut"

Jeepunc wrote:

memang beliau gak bisa menjawab sendiri, tapi beliau mengerti akan "alur tersebut"

okey... mungkin beliau mengerti apa yang kamu sebut sebage "alur" tersebut. Plis... tell me what kind of alur anyway?
dengan jelas ya sayang... bukan abu abu

chiw wrote:

Jeepunc wrote:

memang beliau gak bisa menjawab sendiri, tapi beliau mengerti akan "alur tersebut"

okey... mungkin beliau mengerti apa yang kamu sebut sebage "alur" tersebut. Plis... tell me what kind of alur anyway?
dengan jelas ya sayang... bukan abu abu

makna dari JATI DIRI

Jeepunc wrote:

makna dari JATI DIRI

i ask u honey...

what the hell is JATI DIRI mean???

chiw wrote:

Jeepunc wrote:

makna dari JATI DIRI

i ask u honey...

what the hell is JATI DIRI mean???

i dunno yet honey, dats why i ask all of you

Jeepunc wrote:

chiw wrote:

Jeepunc wrote:

makna dari JATI DIRI

i ask u honey...

what the hell is JATI DIRI mean???

i dunno yet honey, dats why i ask all of you

this is what uncle Google says about what jati diri mean.

http://www.google.co.id/search?hl=id&rlz=1C1CHMG_enID293ID303&q=jati+diri&btnG=Telusuri&meta=cr%3DcountryID



dan...

maksut kamu, pengertian ANDA sendiri itu sama dengan JATI DIRI gitu?

tadi kan nanyanya "AKU" kan?

aku, anda, dia, saya, kamu, (entah apa lagi) itu memang gak sama dengan JATI diri dalam artian bahasa kamus, tapi ada alur menuju kesitu .... menurut beliau

Jeepunc wrote:

aku, anda, dia, saya, kamu, (entah apa lagi) itu memang gak sama dengan JATI diri dalam artian bahasa kamus, tapi ada alur menuju kesitu .... menurut beliau

beliau itu sapa...???

i got a nice quote from Mas Vincent Hakim

Quote :

Apa itu jati diri?

Apakah jati diri setara jika disejajarkan dengan nama (yang setiap saat bisa berganti dengan macam-macam alias dari A sampai Z)? Apakah jati diri sejajar dengan warna keimanan seseorang? (yang bisa saja karena alasan-alasan tertentu, orang berpindah agama, keyakinan, atau ideologi). Apakah bisa disepadankan dengan kesukuan, kebangsaan, atau status kewarganegaraan, profesi, hobi, dan sebagainya? Saya sering mendengar pernyataan pejabat negara – petinggi pemerintahan atau kelompok elite politik yang mengatakan bahwa bangsa kita nyaris kehilangan “jati diri”-nya.

Jati diri bukanlah kata-kata. Bukan warna kulit. Bukan bentuk mata. Bukan pula KTP atau ID card yang bisa dicetak dalam hitungan menit. Jati diri – sebuah pribadi – realitas pada diri yang melekat erat menyatu tak terpisahkan. Kematian tak menghilangkan jati diri. Setiap individu memiliki pribadi jati diri yang selalu khas unik. Kekhasan jati diri adalah karena membawa Citra Sang Pencipta – Sang Pribadi Maha Unik. Setiap orang berhak menjadi pribadi. Menjadi jati diri. Hak yang juga melekat erat dalam setiap pribadi. Setiap orang wajib – harus menghormati dan menghargai pribadi-pribadi. Tak bisa ditawar-tawar lagi. Keyakinan dan warna keimanan (serta lembaganya) mestinya menjaga dan mengarahkan pribadi-pribadi, agar menjadi pribadi sejati menuju jati diri mencapai keabadian Sang Pribadi.

Saya terkesan dengan iklan: MAY BE YES, MAY BE NO. Iklan ini menurut saya cerdas, lucu, ringan, berani, dan menampilkan pesan pemberontakan terhadap kebiasaan sebagian orang Indonesia yang suka sok mau tahu urusan pribadi dan memaksakan kehendak atau kebenaran pribadi/kelompok kepada orang lain. Pas banget dengan kondisi negeri ini sampai detik ini.

Apakah saya juga suka ingin tahu dan mencampuri urusan orang? Atau memaksakan kehendak kebenaran pribadi? Ahh…MAY BE YES, MAY BE NO!

selamat menikmati.

this world is about relativity, honey.
apalagi cuman sekedar syech siti jenar...he's nobody...

:D

chiw wrote:

i got a nice quote from Mas Vincent Hakim

Quote :

Apa itu jati diri?

Apakah jati diri setara jika disejajarkan dengan nama (yang setiap saat bisa berganti dengan macam-macam alias dari A sampai Z)? Apakah jati diri sejajar dengan warna keimanan seseorang? (yang bisa saja karena alasan-alasan tertentu, orang berpindah agama, keyakinan, atau ideologi). Apakah bisa disepadankan dengan kesukuan, kebangsaan, atau status kewarganegaraan, profesi, hobi, dan sebagainya? Saya sering mendengar pernyataan pejabat negara – petinggi pemerintahan atau kelompok elite politik yang mengatakan bahwa bangsa kita nyaris kehilangan “jati diri”-nya.

Jati diri bukanlah kata-kata. Bukan warna kulit. Bukan bentuk mata. Bukan pula KTP atau ID card yang bisa dicetak dalam hitungan menit. Jati diri – sebuah pribadi – realitas pada diri yang melekat erat menyatu tak terpisahkan. Kematian tak menghilangkan jati diri. Setiap individu memiliki pribadi jati diri yang selalu khas unik. Kekhasan jati diri adalah karena membawa Citra Sang Pencipta – Sang Pribadi Maha Unik. Setiap orang berhak menjadi pribadi. Menjadi jati diri. Hak yang juga melekat erat dalam setiap pribadi. Setiap orang wajib – harus menghormati dan menghargai pribadi-pribadi. Tak bisa ditawar-tawar lagi. Keyakinan dan warna keimanan (serta lembaganya) mestinya menjaga dan mengarahkan pribadi-pribadi, agar menjadi pribadi sejati menuju jati diri mencapai keabadian Sang Pribadi.

Saya terkesan dengan iklan: MAY BE YES, MAY BE NO. Iklan ini menurut saya cerdas, lucu, ringan, berani, dan menampilkan pesan pemberontakan terhadap kebiasaan sebagian orang Indonesia yang suka sok mau tahu urusan pribadi dan memaksakan kehendak atau kebenaran pribadi/kelompok kepada orang lain. Pas banget dengan kondisi negeri ini sampai detik ini.

Apakah saya juga suka ingin tahu dan mencampuri urusan orang? Atau memaksakan kehendak kebenaran pribadi? Ahh…MAY BE YES, MAY BE NO!

selamat menikmati.

this world is about relativity, honey.
apalagi cuman sekedar syech siti jenar...he's nobody...

:D

ok thanks honey, but syeh siti jenar is not NOBODY as you said before, he is a good thinker

salut untuk mbak kuw.....

Jeepunc wrote:

ok thanks honey, but syeh siti jenar is not NOBODY as you said before, he is a good thinker

i know he's a good thinker.
but a good thinker not always right, Honey.

why i said him as nobody? yes, he is nobody, he just a human like you and me.

about he's a good thinker, its another case, i guess...

zidani wrote:

salut untuk mbak kuw.....

ayas tha?




kapan umak dadi adikku?

pakai translate dlu yah.....

chiw wrote:

zidani wrote:

salut untuk mbak kuw.....

ayas tha?




kapan umak dadi adikku?

lho lali tah......

jati diri.......
sebuah kata dengan banyak makna.....

Samurai X wrote:

jati diri.......
sebuah kata dengan banyak makna.....

bukan banyak makna Sam sebenernya...

maknanya sama...ato relatif sama...

mungkin yang berbeda adalah PEMAKNAAN nya itu sendiri...
karena pemaknaan tentunya berkorelasi dengan penafsiran...

chiw wrote:

Samurai X wrote:

jati diri.......
sebuah kata dengan banyak makna.....

bukan banyak makna Sam sebenernya...

maknanya sama...ato relatif sama...

mungkin yang berbeda adalah PEMAKNAAN nya itu sendiri...
karena pemaknaan tentunya berkorelasi dengan penafsiran...

yup betul mbak...
tapi yang paling penting sebenarnya bukan makna ataupun penafsiranya...
tapi proses penemuan jati diri itu sendiri...
suatu proses alami dengan banyak kaca ....
dimana dengan kaca2 tersebut kita banyak melihat cermin diri kita dalam berbagai bentuk dan ukuran....
yang paling sulit adalah menemukan dimana kaca yang merefleksikan diri kita sesungguhnya...
dibutuhkan banyak perhatian dan fokus disana....

Samurai X wrote:

chiw wrote:

Samurai X wrote:

jati diri.......
sebuah kata dengan banyak makna.....

bukan banyak makna Sam sebenernya...

maknanya sama...ato relatif sama...

mungkin yang berbeda adalah PEMAKNAAN nya itu sendiri...
karena pemaknaan tentunya berkorelasi dengan penafsiran...

yup betul mbak...
tapi yang paling penting sebenarnya bukan makna ataupun penafsiranya...
tapi proses penemuan jati diri itu sendiri...
suatu proses alami dengan banyak kaca ....
dimana dengan kaca2 tersebut kita banyak melihat cermin diri kita dalam berbagai bentuk dan ukuran....
yang paling sulit adalah menemukan dimana kaca yang merefleksikan diri kita sesungguhnya...
dibutuhkan banyak perhatian dan fokus disana....

sam mohon bimbingannya yah untuk sama" mencari jati diri masing"

chiw wrote:

Jeepunc wrote:

ok thanks honey, but syeh siti jenar is not NOBODY as you said before, he is a good thinker

i know he's a good thinker.
but a good thinker not always right, Honey.

why i said him as nobody? yes, he is nobody, he just a human like you and me.

about he's a good thinker, its another case, i guess...

yup, you're right beib

but like what I ask before, which is me? and he is the person who declared that sentence

saya....... adalah tukang obat panu keliling
sopo seng ate tuku......

sales obat panu wrote:

saya....... adalah tukang obat panu keliling
sopo seng ate tuku......

iki gak nyambunr, dasar markobokan

zidani wrote:

Samurai X wrote:

chiw wrote:

Samurai X wrote:

jati diri.......
sebuah kata dengan banyak makna.....

bukan banyak makna Sam sebenernya...

maknanya sama...ato relatif sama...

mungkin yang berbeda adalah PEMAKNAAN nya itu sendiri...
karena pemaknaan tentunya berkorelasi dengan penafsiran...

yup betul mbak...
tapi yang paling penting sebenarnya bukan makna ataupun penafsiranya...
tapi proses penemuan jati diri itu sendiri...
suatu proses alami dengan banyak kaca ....
dimana dengan kaca2 tersebut kita banyak melihat cermin diri kita dalam berbagai bentuk dan ukuran....
yang paling sulit adalah menemukan dimana kaca yang merefleksikan diri kita sesungguhnya...
dibutuhkan banyak perhatian dan fokus disana....

sam mohon bimbingannya yah untuk sama" mencari jati diri masing"

podo2 sam... gausah bimbingan sam... biar lingkungan yang membantu sampean...
cari lingkungan yang "iklim dan cuacanya" sesuai dengan sampean dengan harapan lingkungan tersebut bisa metransformasikan "diri" sampean pada siapa diri anda sebenarnya.

Jeepunc wrote:

chiw wrote:

Jeepunc wrote:

ok thanks honey, but syeh siti jenar is not NOBODY as you said before, he is a good thinker

i know he's a good thinker.
but a good thinker not always right, Honey.

why i said him as nobody? yes, he is nobody, he just a human like you and me.

about he's a good thinker, its another case, i guess...

yup, you're right beib

but like what I ask before, which is me? and he is the person who declared that sentence

u are u, darling.
maybe siti jenar declared the sentence. but its not exactly right!
definition of self are different between one to another people.

no exact definition, exept based on language.

right ! thats the rights answer ...


lagi males mikir soale

kok males rikim siii...

Samurai X wrote:

podo2 sam... gausah bimbingan sam... biar lingkungan yang membantu sampean...
cari lingkungan yang "iklim dan cuacanya" sesuai dengan sampean dengan harapan lingkungan tersebut bisa metransformasikan "diri" sampean pada siapa diri anda sebenarnya.

okeh sam
thankyu inponya....
mksdnya bimbingan itu kalau masih bingung kan tanya....

Sepakat,jatidiri..
Itu juga pernah ayas diajak ngobrol sama Pak kost waktu di Jogja,kebetulan beliau itu Kejawen-nya masih kental,apalagi ibunya pernah jadi abdi dalem keraton.
Ayas cuma,nggih..nggih..

Dalam falsafah Jawa menurut pak kost ayas di Jogja itu,jatidiri akan serasa makin jauh tatkala semakin kita mencarinya."Berbahagialah orang yang bisa menemukannya,"kata beliau.Hanya yang 'waskito' yang bisa mencapai derajat itu.

Terus yang selanjutnya ayas lupa,maklum sudah hampir 5 tahun obrolan itu berlalu.

bamz wrote:

Sepakat,jatidiri..
Itu juga pernah ayas diajak ngobrol sama Pak kost waktu di Jogja,kebetulan beliau itu Kejawen-nya masih kental,apalagi ibunya pernah jadi abdi dalem keraton.
Ayas cuma,nggih..nggih..

Dalam falsafah Jawa menurut pak kost ayas di Jogja itu,jatidiri akan serasa makin jauh tatkala semakin kita mencarinya."Berbahagialah orang yang bisa menemukannya,"kata beliau.Hanya yang 'waskito' yang bisa mencapai derajat itu.

Terus yang selanjutnya ayas lupa,maklum sudah hampir 5 tahun obrolan itu berlalu.

aku kopaskan lagi ya mas bams...

barangkali berguna buwat referensi...

Apa itu jati diri?

Apakah jati diri setara jika disejajarkan dengan nama (yang setiap saat bisa berganti dengan macam-macam alias dari A sampai Z)? Apakah jati diri sejajar dengan warna keimanan seseorang? (yang bisa saja karena alasan-alasan tertentu, orang berpindah agama, keyakinan, atau ideologi). Apakah bisa disepadankan dengan kesukuan, kebangsaan, atau status kewarganegaraan, profesi, hobi, dan sebagainya? Saya sering mendengar pernyataan pejabat negara – petinggi pemerintahan atau kelompok elite politik yang mengatakan bahwa bangsa kita nyaris kehilangan “jati diri”-nya.

Jati diri bukanlah kata-kata. Bukan warna kulit. Bukan bentuk mata. Bukan pula KTP atau ID card yang bisa dicetak dalam hitungan menit. Jati diri – sebuah pribadi – realitas pada diri yang melekat erat menyatu tak terpisahkan. Kematian tak menghilangkan jati diri. Setiap individu memiliki pribadi jati diri yang selalu khas unik. Kekhasan jati diri adalah karena membawa Citra Sang Pencipta – Sang Pribadi Maha Unik. Setiap orang berhak menjadi pribadi. Menjadi jati diri. Hak yang juga melekat erat dalam setiap pribadi. Setiap orang wajib – harus menghormati dan menghargai pribadi-pribadi. Tak bisa ditawar-tawar lagi. Keyakinan dan warna keimanan (serta lembaganya) mestinya menjaga dan mengarahkan pribadi-pribadi, agar menjadi pribadi sejati menuju jati diri mencapai keabadian Sang Pribadi.

Saya terkesan dengan iklan: MAY BE YES, MAY BE NO. Iklan ini menurut saya cerdas, lucu, ringan, berani, dan menampilkan pesan pemberontakan terhadap kebiasaan sebagian orang Indonesia yang suka sok mau tahu urusan pribadi dan memaksakan kehendak atau kebenaran pribadi/kelompok kepada orang lain. Pas banget dengan kondisi negeri ini sampai detik ini.

Apakah saya juga suka ingin tahu dan mencampuri urusan orang? Atau memaksakan kehendak kebenaran pribadi? Ahh…MAY BE YES, MAY BE NO!