Baji kecekel rek :(

Putra Ovan Tobing Tersandung Narkoba

MALANG – Perang terhadap narkoba terus berlangsung. Selasa dini hari kemarin, polisi menangkap lima pengguna dan penjual narkoba jenis ganja. Salah satunya, David Cornelius Lumban Tobing (28 tahun), adalah putra tokoh sepak bola terkenal di Malang, Ovan Tobing.
Sedang empat tersangka lainnya, Joel (20), Robert (18), Bonivacioa Sembiring (20) alias Ucok dan Euginio (20) . Mereka di bekuk di tiga tempat berbeda.
Dimulai dari tempat kos Joel dan Robert di daerah Tlogomas, kemudian berkembang ke tempat kos Ucok dan Euginio di daerah Terusan Dieng. Terakhir, di tempat kos David Tobing alias Baji di daerah Sumbersari.
Dari kelimanya, petugas menemukan sejumlah barang bukti. Yakni tiga linting ganja siap pakai di tempat Joel dan Robert, satu poket ganja dan uang Rp 30 ribu di dalam almari kamar kos Euginio, patahan batang dan ganja serta rokok di asbak dalam kamar kos Ucok.
Sedangkan di kamor kos David Tobing, petugas tidak saja menemukan satu poket ganja. Tapi juga tumbuhan ganja dalam pot yang terlihat dirawat sungguh-sungguh.
Proses penangkapan itu diawali dari laporan warga di daerah Tlogomas, yang mencurigai rumah yang ditempati Joel dan Robert, sering digunakan untuk pesta narkoba.
Benar juga, saat digerebek Selasa (2/12) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, mahasiswa sebuah PTS asal Flores ini tertangkap sedang menggunakan ganja bersama Robert, teman sekampusnya. Selain ganja yang sudah dipakai, berhasil diamankan pula tiga linting ganja siap pakai.
Setelah dibawa ke Polsek Lowokwaru, dua tersangka itu lantas menunjuk nama Euginio, seorang warga negara asing dari Timor Leste. Tak ingin kehilangan waktu, petugas meluncur ke tempat kos Euginio di Jalan Terusan Dieng.
Di kamar Euginio, ditemukan satu poket ganja dan uang sebesar Rp 30 ribu yang dibungkus kertas koran. Barang bukti tersebut disembunyikan Euginio di dalam almari bajunya.
Setelah dari kamar Euginio, petugas menggeledah kamar Ucok alias Bonivacius Sembiring, karena saat ditangkap, dia berada di kamar Euginio. Di kamar Ucok yang mengaku sebagai anak dari pejabat Kejari di Barito, Kalimantan Tengah, diamankan sejumlah biji, patahan daun dan batang ganja. Termasuk patahan barang laknat itu di asbak miliknya di dalam kamar.
Penangkapan itu ternyata tidak berhenti. Setelah dikembangkan, polisi mendapatkan nama Dimas dan David Tobing. ‘’Saya diantar Dimas untuk beli ganja di Baji (panggilan akrab David Tobing, Red.),’’ ujar Euginio kepada penyidik. Ganja itu, dibeli Euginio dari Baji seharga Rp 50 ribu/poket.
Baji sendiri berhasil diamankan petugas di kamar kosnya didaerah Sumbersari. Ketika ditangkap itulah, di dalam kamar Baji polisi tidak saja menemukan satu poket ganja di dalam kotak sepatu, tapi juga sebatang tanaman ganja yang ditanam dalam pot.
‘’Usia tanaman itu sekitar empat bulan,’’ aku Baji, yang belakangan mengaku sudah berbulan-bulan tidak pulang ke rumah orang tuanya di daerah Sarangan tersebut.
Kapolsek Lowokwaru, AKP Pudjiharto menyebut, kelima tersangka itu akan dijerat dengan pasal berbeda. Untuk Joel, Ucok, Robert dan David alias Baji, akan dijerat dengan pasal 78 ayat 1 Nomor 22 tahun 1997, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara. Mereka tertangkap tangan memiliki ganja.
‘’Sedangkan Euginio, kami jerat dengan pasal 82 ayat 1 nomor 22 tahun 1997 karena kedapatan mengedarkan ganja,’’ ujar Kapolsekta Lowokwaru.
Mengenai status kewarganegaraan Euginio yang berasal dari Timor Leste, AKP Pudjiharto menegaskan, tidak ada perbedaan dalam proses pemberian hukuman.
‘’Kita proses sesuai UU yang berlaku, seperti juga kasus yang menimpa WNA lain di Indonesia,’’ imbuhnya. Karenanya, untuk Eugiono, akan terancam hukuman penjara seberat-beratnya 12 tahun penjara.

saiki tak nyobak membahas dari sisi lain, bukan masalah anaknya ovan tobing atau siapa, tapi mengenai hukuman seorang pemakai narkodew eh narkoba dengan seorang koruptor ...

Ada apa dengan hukum Indonesia?

kenapa seorang KORUPTOR rata-rata hanya memperoleh hukuman yang lebih sedikit daripada seorang pemakai narkoba atau hanya seorang MALING ?

bukan bertanya untuk ngetest otak, tapi bener-bener bertanya karena tidak tahu ...

jee-punc
saya kurang tau karena saya bukan orang hukum

wado ledome nawak elbaji rock rasa regge seng wajane mirip indra birowo ekstravagansa iki kenek siliup gara2 narkoba rek gak disongko mulakno ndek bal2aln awan artupanes nendes kombet gak krungu suarane...jarena baji ngomong ati2 janagn coba2 narkoba ledome ayahab ilakes jarene....ji baji saiki gara2 awakmu ebesmu maleh lak isin karo wanyo n wanyi sak bumi AREMA gara2 umak......


mugo2 RENATA adike baji gak melok2 mas'e seng ngisin2ni ebese...tapi arek iki sangar hare pundak bawah kepala bertatao sayap punk...n rokoane malboro light hare...

keluarga gaoel..

Jeepunc wrote:

saiki tak nyobak membahas dari sisi lain, bukan masalah anaknya ovan tobing atau siapa, tapi mengenai hukuman seorang pemakai narkodew eh narkoba dengan seorang koruptor ...

Ada apa dengan hukum Indonesia?

kenapa seorang KORUPTOR rata-rata hanya memperoleh hukuman yang lebih sedikit daripada seorang pemakai narkoba atau hanya seorang MALING ?

bukan bertanya untuk ngetest otak, tapi bener-bener bertanya karena tidak tahu ...

ayas yo ga isok mengomentari,ga ahli bidang hukum

wondogitu wrote:

wado ledome nawak elbaji rock rasa regge seng wajane mirip indra birowo ekstravagansa iki kenek siliup gara2 narkoba rek gak disongko mulakno ndek bal2aln awan artupanes nendes kombet gak krungu suarane...jarena baji ngomong ati2 janagn coba2 narkoba ledome ayahab ilakes jarene....ji baji saiki gara2 awakmu ebesmu maleh lak isin karo wanyo n wanyi sak bumi AREMA gara2 umak......


mugo2 RENATA adike baji gak melok2 mas'e seng ngisin2ni ebese...tapi arek iki sangar hare pundak bawah kepala bertatao sayap punk...n rokoane malboro light hare...

wes kedaden yo opo maneh sam.penyesalan di akhir [klasik].
support'ae mental'e baji sing saiki mental'e drop.lek ngomongno saaken yo saaken kabeh ga ortunya+adik'e [rena] saja,ojob'e [aan] yo saaken.
rena sak ngertiku cmn perokok saja.iku'ae lek rokok'an ga wani nang ngarep'e ojob'e

turut berduka baji

ivan tobing iku sopo seh sam????
top scorer liga opo???

eRicK FouNdaTionZ wrote:

ivan tobing iku sopo seh sam????
top scorer liga opo???

wa arek iki rek mosok umak gak ngerti jarene pakdemu....

eRicK FouNdaTionZ wrote:

ivan tobing iku sopo seh sam????
top scorer liga opo???

mbahku

jgn sampe kayak sam ikul
naisak aku karo sam ikul
deloken wonge
hiks
Narkoba menyesatkan

emanne rekk..
tas ngerti aku kik...

nadeilakes wrote:

emanne rekk..
tas ngerti aku kik...

wado adip nadeilkaes nang endiae umak iki kok kaet ero

lek mas'e koncone kenek narkoba....

OVAN TOBING


sing jelas guduk sopir praoto koyok awakmu,RIX...

nadeilakes wrote:

emanne rekk..
tas ngerti aku kik...

wasiiiiik dib crito'e...
engkok jam 2 arek2 nyambangi...
mangkane mreneo tah lah tak critani...

wadooohhhh aneh aneh wae brader bajiee iki.........
tak dungakno baek baek wae wes........

AMIN.
Manusia ada kalanya khilaf...

bamz wrote:

AMIN.
Manusia ada kalanya khilaf...

asal tak kan terperosok dalam lubang yang sama ...

tapi ayas kadang2 terperosok dalam lubang yang sama?
Lantas apakah ayas semacam keledai..

bamz wrote:

tapi ayas kadang2 terperosok dalam lubang yang sama?
Lantas apakah ayas semacam keledai..

hanya sang individu itu sendiri yang bisa menjawab dia itu keledai atau masih manusia, dalam pepatah mengatakan hanya keledai yang terperosok dalam lubang yang sama, manusia dikaruniai pikiran, dan dengan pikiran tersebut diupayakan agar tidak kembali terperosok dalam lubang yang sama, golek o bolongan liyo ojok bolongan sing iku iku tok ae bamz

bolongan akeh tapi mata ini kadang rabun
atau memang hati ini keruh sehingga mata sulit melihat lubang2 yang ada.
selalu ke situ,ke situ lagi..

bamz wrote:

bolongan akeh tapi mata ini kadang rabun
atau memang hati ini keruh sehingga mata sulit melihat lubang2 yang ada.
selalu ke situ,ke situ lagi..

berarti apakah anda bisa menjawab sendiri anda masih manusia atau "diibaratkan keledai" ?

sorry hanya ungkapan

semua orang bisa salah, semua orang tak akan luput dari kesalahan, hanya saja (ini menurut pemikiranku sendiri yang terlalu besar idealismenya) orang yang mau berfikir tidak akan mengulangi perbuatan yang keliru dimasa mendatang, dia akan berfikir, dia akan berhati-hati melangkah, dia akan berstrategi dalam hidup, dan dia terus berfikir untuk hidup dan tidak mengulangi perbuatan yang salah atau keliru itu

Hm,seharusnya memang begitu,Pang.
Thanks,bagus untuk direnungkan lantas berusaha untuk diimplementasikan.
Terperosok ke lubng yang sama,itu yang membuat tak adanya progress dalam hidup kita.

bamz wrote:

Hm,seharusnya memang begitu,Pang.
Thanks,bagus untuk direnungkan lantas berusaha untuk diimplementasikan.
Terperosok ke lubng yang sama,itu yang membuat tak adanya progress dalam hidup kita.

betul, teruslah berfikir, karena dengan berfikir kita akan "hidup"

Jeepunc wrote:

bamz wrote:

Hm,seharusnya memang begitu,Pang.
Thanks,bagus untuk direnungkan lantas berusaha untuk diimplementasikan.
Terperosok ke lubng yang sama,itu yang membuat tak adanya progress dalam hidup kita.

betul, teruslah berfikir, karena dengan berfikir kita akan "hidup"

hanya orang bodoh yg tak mau melihat ke depan......
jatuh terus2an di lubang yg sama seharusnya membuat kita lebih bisa menganalisa hal apa yg membuat kita jatuh,
analisa dan jalankan rencana yg baru .....
step forward dan ojok muter2 ndk kunukunu wae......

dont be a stuck!!!

baji : " tatap mata saya pa,saya tidak bersalah.jangan mengeluarkan uang sepeserpun untuk baji" (baji di dalam teralis besi dengan menarik kaos OT yg berada di luar teralis besi)

cerita itu saya dapat dr nawak ayas yg pada waktu itu melihat langsung.

ada apa ini?




:proud baji: