ini kalau dijepang, tapi kalau di indonesia?

ayas sempet memperhatikan dan bertanya kepada orang-orang sekitar akan hal ini ...

"apakah anak-anak TK, SD, dan SMP itu benar gak ada pungutan akan biaya sekolah aliyas gratis, dan semuanya ditanggung oleh negara?"

mereka jawab

"iya"

kalau diterapkan di Indonesia bisa enggak ya, atau malah membebani APBD negara kita ini?

walaupun di trit sebelah ayas mengatakn mungkin saja bisa terjadi, tapi mohon pemikiran dari nawak2 sekaliyan

Saiki ono BOS.. sekolah gratis...

coz sepupuku seng ndik Daerah2 wes ngrasakan

@fu-manchu
BOS memang ada, tapi pungutan2 yang lain tambah mbengkak yo sami mawon, muncul dana POMG, biaya paguyuban, biaya ini itu dan sebagainya. harga bukunya pun mahal, hampir setiap tahun terjadi perubahan jenis buku untuk tingkatan kelas yang sama. kejadian d sekolah adekku, siswa tidak boleh memfotokopi buku cetak yg ditetapkan sekolah, tapi buku itu sendiri sudah habis stoknya di sekolah, bahkan di toko buku di seluruh malang, mulai Gramedia, Toga, Sari agung sampe level bedak willis juga ga ada, trus maunya sekolah itu apa?
apa keharusan memakai buku asli ini ada kaitannya dengan besarnya tender pengadaan buku untuk SD, bahkan, saat ini, biaya sekolah untuk SD adalah yang paling mahal dibandingkan dengan SMP/SMA yang secara, diatas SD.

Sangat bisa sebenarnya.

Yang penting ada goodwill atau niat baik apa tidak?
Coba sekarang,anggaran MPR thok 300-an miliar untuk tahun ini.Naik berlipat-lipat dibanding tahun lalu.Coba kalau mereka mau berhemat,kan lumayan buat nambah anggaran pendidikan duitnya.

Terus,mau nggak orang-orang yang ada di DIKNAS untuk 'berprihatin' jangan buang2 anggaran yang demikian besar.Lihat saja,acara seminar ini itu,pelatihan,lokakarya,dan sejenisnya yg diadakan DIKNAS kerap dilakukan di hotel-hotel mahal,bahkan beberapa kali diadakan di hotel2 bintang 4 atau 5.

Seharusnya mereka sadar,itu bukan pertemuan bisnis dan semacamnya yang dananya dikeluarkan oleh perusahaan.Tapi biaya itu semua dari anggaran APBD/APBN.Coba kalau misal seminar 3 hari dengan puluhan peserta,berapa duit yang keluar untuk bayar hotel?Padahal di desa-desa masih banyak yang pakai papan tulis sudah lapuk,kursi rusak,dsb.Kalau duit tadi dipakai buat tambahan anggaran perbaikan sekolah kan sangat sangat membantu.

Dan yang terpenting adalah komitmen pemerintah dan semua pihak untuk memprioritaskan bidang pendidikan sebagai fokus utama pembangunan.Amin Rais pernah berkata,pendidikan harus 'dianakemaskan'oleh bangsa ini kalau mau maju.Tapi setelah ia jd ketua MPR,mendadak ia bisu.

Terlalu banyak kepentingan yang bermain dalam dunia pendidikan kita.Padahal sebenarnya kita bukan bangsa bodoh.Lihat saja,sudah berapa mahasiswa asal Indonesia lulus berpredikat cumlaude di perguruan2 tinggi terkemuka dunia.Belum lg bicara tentang Olimpiade Fisika,Matematika,dll,kita adalah salah satu negara 'jagoan'soal yang satu ini.

Sayangnya,karena perhatian pemerintah kita yang setengah2,banyak dr jagoan2 tadi yg kemudian mengabdikan diri di luar negeri,digaji tinggi,fasilitas berlimpah,bahkan banyak yang beralih kewarganegaraan.

bamz wrote:

Dan yang terpenting adalah komitmen pemerintah dan semua pihak untuk memprioritaskan bidang pendidikan sebagai fokus utama pembangunan.Amin Rais pernah berkata,pendidikan harus 'dianakemaskan'oleh bangsa ini kalau mau maju.Tapi setelah ia jd ketua MPR,mendadak ia bisu.

Terlalu banyak kepentingan yang bermain dalam dunia pendidikan kita.Padahal sebenarnya kita bukan bangsa bodoh.Lihat saja,sudah berapa mahasiswa asal Indonesia lulus berpredikat cumlaude di perguruan2 tinggi terkemuka dunia.Belum lg bicara tentang Olimpiade Fisika,Matematika,dll,kita adalah salah satu negara 'jagoan'soal yang satu ini.

Sayangnya,karena perhatian pemerintah kita yang setengah2,banyak dr jagoan2 tadi yg kemudian mengabdikan diri di luar negeri,digaji tinggi,fasilitas berlimpah,bahkan banyak yang beralih kewarganegaraan.

setuju banget ambek sing tak gedekne iku mau.
ikupula sing menjelaskan postingane juned.

nice post bamz, sayangnya banyak "orang-orang" yang sekarang ini dan juga yang dulu2 gencar berkampanye sampai mau keluar duit banyak hanya untuk menge-goal-kan ambisinya ternyata hanya manis di mulut saja

sekolah gratis lah, pendidikan gratis lah, ini lah itu lah ... sayangnya dan sayangnya itu semua hanya tinggal mimpi dan janji manis saja

Jeepunc wrote:

nice post bamz, sayangnya banyak "orang-orang" yang sekarang ini dan juga yang dulu2 gencar berkampanye sampai mau keluar duit banyak hanya untuk menge-goal-kan ambisinya ternyata hanya manis di mulut saja

sekolah gratis lah, pendidikan gratis lah, ini lah itu lah ... sayangnya dan sayangnya itu semua hanya tinggal mimpi dan janji manis saja

semua itu bohongggggggg hoooo houououwoooooooo......

yang paling sering dipake tuh.., Pendidikan Gratis dan pendidikan gratis..tapi ga da penjelasan dari mana dananya.. korupsi lagi? bahkan pilkada JATIM kemaren kalo tidak salah ada yg pake misi seperti itu.. sumber dananya tu loh.. dari maaannnnnnaaaaaaaaaa..
pembohongan tuhhhhh... basi basi looo..bete bete ahhhh

pernah ayas disini berdiskusi dengan salah satu dosen UI yang sengaja meneruskan belajar di sini (jepang)

ayas bertanya mengenai hal ini, dia menjawab, ya sungguh dilematis memang, semua ingin mendapatkan "kursi" tersebut dengan obral jani-jani manis, tapi pembayarannya juga janji

ayas mulai berfikir, apa gak sebaiknya dana yang dibuat untuk kampanye tersebut dipakai untuk membantu anak-anak yang putus sekolah atau mendirikan sekolah gratis

hiduplah Indonesia raya

heheheheh....
ayas setuju dengan kata "terlalu banyak kepentingan".
saya pernah bekerja pada perusahaan yang bersingungan langsung dengan dinas pendidikan.... hahahaha (maaf saya tertawa) >>>>>> dikarenakan kok bisa dan kok tega ya...!!!!!
inilah alasan utama saya mengundurkan diri dari perusahaan itu karena miris dan terlalu banyak mengelus dada akibat terlalu banyak tahu dan tidak bisa berbuat apa2.....

Oemar Bakrie..... wahahaha riwayatmu kini .... wahahahahahahahaaaanc............*k. >>>> ga kabeh se....

semuah demi kepentingan sendiri2 tanpa memeikirkan nasib orang lain
aku juga butuh makan bila anda ingin makan cari saja sendiri. lah "oknum atas nama pendidik nakal" itu mulai mencari mangsa dengan cara sendirinya dengan mengoptimalkan yang ada di tempatx mereka mendidik muridnya dengan seribu langka yang mereka pikirkan dengan cara mengeruk seberapapun dengan alasan bila kamu pingin pinter harus nurut kata saya..

kebetulan mbahku dulu pernah jd kepala sekolah sebuah SD.
katanya,papan tulis,kursi rusak,dll yang kalau mau dibetulin sebenarnya nggak butuh biaya banyak.Tapi anggaran untuk itu dibilang belum ada kata orang Diknas.eh,tapi kok bebrapa hari kemudian,Diknas malah mengadakan acara di Kartika Graha,opo tumon?

Jeepunc wrote:

nice post bamz, sayangnya banyak "orang-orang" yang sekarang ini dan juga yang dulu2 gencar berkampanye sampai mau keluar duit banyak hanya untuk menge-goal-kan ambisinya ternyata hanya manis di mulut saja

sekolah gratis lah, pendidikan gratis lah, ini lah itu lah ... sayangnya dan sayangnya itu semua hanya tinggal mimpi dan janji manis saja

ngutip jare ciwi " jangan menggeneralisasi mas" , di salah satu kabupaten muda di kalimantan timur , yaitu Kutai Timur beribukota Sangatta, disana dibawah kepemimpinan BPK. Awang Farouk, untuk biaya Pendidikan dan Kesehatan sudah gratis, karena beliau pandai memanfaatkan potensial alam yang ada sehingga PAD-nya jadi tinggi.
Sekarang beliau sudah menjadi kandidat Gubernur Kaltim, semoga seluruh Kaltim menjadi bebas biaya pendidikan dan kesehatan.Dan menjadi contoh pemimpin lain di Indonesia...semoga (icip2 maneh)

sales obat panu wrote:

Jeepunc wrote:

nice post bamz, sayangnya banyak "orang-orang" yang sekarang ini dan juga yang dulu2 gencar berkampanye sampai mau keluar duit banyak hanya untuk menge-goal-kan ambisinya ternyata hanya manis di mulut saja

sekolah gratis lah, pendidikan gratis lah, ini lah itu lah ... sayangnya dan sayangnya itu semua hanya tinggal mimpi dan janji manis saja

ngutip jare ciwi " jangan menggeneralisasi mas" , di salah satu kabupaten muda di kalimantan timur , yaitu Kutai Timur beribukota Sangatta, disana dibawah kepemimpinan BPK. Awang Farouk, untuk biaya Pendidikan dan Kesehatan sudah gratis, karena beliau pandai memanfaatkan potensial alam yang ada sehingga PAD-nya jadi tinggi.
Sekarang beliau sudah menjadi kandidat Gubernur Kaltim, semoga seluruh Kaltim menjadi bebas biaya pendidikan dan kesehatan.Dan menjadi contoh pemimpin lain di Indonesia...semoga (icip2 maneh)

bukan menggeneralisasi, tapi emang sudah GLOBAL didaerah jawa ...

Jeepunc wrote:

sales obat panu wrote:

Jeepunc wrote:

nice post bamz, sayangnya banyak "orang-orang" yang sekarang ini dan juga yang dulu2 gencar berkampanye sampai mau keluar duit banyak hanya untuk menge-goal-kan ambisinya ternyata hanya manis di mulut saja

sekolah gratis lah, pendidikan gratis lah, ini lah itu lah ... sayangnya dan sayangnya itu semua hanya tinggal mimpi dan janji manis saja

ngutip jare ciwi " jangan menggeneralisasi mas" , di salah satu kabupaten muda di kalimantan timur , yaitu Kutai Timur beribukota Sangatta, disana dibawah kepemimpinan BPK. Awang Farouk, untuk biaya Pendidikan dan Kesehatan sudah gratis, karena beliau pandai memanfaatkan potensial alam yang ada sehingga PAD-nya jadi tinggi.
Sekarang beliau sudah menjadi kandidat Gubernur Kaltim, semoga seluruh Kaltim menjadi bebas biaya pendidikan dan kesehatan.Dan menjadi contoh pemimpin lain di Indonesia...semoga (icip2 maneh)

bukan menggeneralisasi, tapi emang sudah GLOBAL didaerah jawa ...

Yah koq belakangan muncul JAWAnya,
berarti lingkup judul tritnya dipersempit lagi...bukan Indonesia

sales obat panu wrote:

Jeepunc wrote:

sales obat panu wrote:

Jeepunc wrote:

nice post bamz, sayangnya banyak "orang-orang" yang sekarang ini dan juga yang dulu2 gencar berkampanye sampai mau keluar duit banyak hanya untuk menge-goal-kan ambisinya ternyata hanya manis di mulut saja

sekolah gratis lah, pendidikan gratis lah, ini lah itu lah ... sayangnya dan sayangnya itu semua hanya tinggal mimpi dan janji manis saja

ngutip jare ciwi " jangan menggeneralisasi mas" , di salah satu kabupaten muda di kalimantan timur , yaitu Kutai Timur beribukota Sangatta, disana dibawah kepemimpinan BPK. Awang Farouk, untuk biaya Pendidikan dan Kesehatan sudah gratis, karena beliau pandai memanfaatkan potensial alam yang ada sehingga PAD-nya jadi tinggi.
Sekarang beliau sudah menjadi kandidat Gubernur Kaltim, semoga seluruh Kaltim menjadi bebas biaya pendidikan dan kesehatan.Dan menjadi contoh pemimpin lain di Indonesia...semoga (icip2 maneh)

bukan menggeneralisasi, tapi emang sudah GLOBAL didaerah jawa ...

Yah koq belakangan muncul JAWAnya,
berarti lingkup judul tritnya dipersempit lagi...bukan Indonesia

heheh iya ... kurang

Di kab Jembrana,Bali,yang PAD-nya kecil,sekolah gratis dari Sd sampai SMA.Mereka bisa,sebab mereka rela menekan anggaran untuk sektor2 lain alias menegencangkan ikat pinggang,dan kebetulan anggota legislatif-nya mau sedikit berprihatin(tak begitu serakah)dibanding anggota legislatif di daerah lain.

Kalau daerah2 di Kaltim atau Musi Banyuasin,Sumsel,serta beberapa daerah di Riau bisa menggratiskan pendidikan itu wajar,wong PAD mereka termasuk tertinggi di Indonesia.Bahkan kab Kutai Kartanegara,Kaltim,konon PAD(Pendapatan Asli Daerah)nya hampir 2 triliun rupiah per 2007.

Yang perlu dicontoh oleh daerah lain ini adalah yang diterapkan di Jembrana tadi.Dan banyak daerah yang sudah melakukan studi banding kesana,tetapi kok belum terlihat hasilnya sampai sekarang.

Ayas kira bukan masalah menggeneralisasi atau tidak,tetapi secara umum memang belum memuaskan.Banyak daerah yang belum mengganggarkan 20% dari APBD-nya untuk pendidikan seperti halnya diamanatkan oleh amandemen UUD '45.

bukanya antipati dan apatis...
tapi lek urusane karo birokrasi negri urusan mudah jadi mbulet koyok jem***(pol)

Pameo birikrasi,"Kalau bisa dipersulit mengapa harus dipermudah?"

bamz wrote:

Pameo birikrasi,"Kalau bisa dipersulit mengapa harus dipermudah?"

kalo ungakapan itu boleh digeneralisasikan gak ?

kolem aahhh.....


ndk jepang wong nganggur dibayar pemerintah ISIN
ndk indo wong nganggur gag d bayar sopo2 seterezz

aq seneng mbk semangad te wong jepang
harga dirinya tinggi skali....
sampek2 onok xing harakiri gara2 harga dirine jatuh

Jeepunc wrote:

bamz wrote:

Pameo birikrasi,"Kalau bisa dipersulit mengapa harus dipermudah?"

kalo ungakapan itu boleh digeneralisasikan gak ?

kalo digeneralisasi untuk urusan nyaur utang ya jangan

sebenernya ada tujuan baik dibalik birokrasi yang menurut kita mbulet ini.
sayangnya, karena orang jaman sekarang ini pinter pinter, itu masiiih bisa juga ditembus...


*kok jadi ngomongin birocrazy sih*