Hidup Terkadang "Aneh"

chiw wrote:

baca lagi yaaa... dari replyanmu dan replyanku aja...

and then, make a conclusion...

gak ada yang aneh

peking_wasiat wrote:

chiw wrote:

peking_wasiat wrote:

sebenarnya yang membuat aneh diri kita sendiri kok..

masa sih?

lek jareku iyo. embuh lek jaremu.
lek bagi aku, opo sing di critakan Bamz yo ga aneh, wes asaib iku. ndek nduwur akeh sing ngekei conto, tak tambahi siji, nawakku kuliah biyen, gaweane demo, ga tau mlebu kuliah, turune nang kampus, kulu2 ga tau adus,
bener jarene JIPANG, pemilihan waktu yang tepat, pemilu terakhir dia memilih partai yang pas, akhire areke dadi wakil ketua dewan DPRD malang kota, oleh bojo yo mbois, fotomodel tekan Mbatu.

lek jareku. kita berbuat saja, jangan terlalu terkekang oleh rencana. Tuhan tau kok apa yang pantas buat kita atas apa yang telah kita kerjakan.

iki lek jareku emboh lek jaremu...
begini ... bukan begono... yang saudara ambil contoh itu sampling dari berapa contoh kasus. ibaratnya begini, orang2 yang saudara sekalian jadikan contoh tuh berapa orang dari berapa kejadian?? >>>>>> lek jareku se iku rejekine.

saya agak kurang sependapat dengan kita jangan terlalu terkekang oleh rencana, menurut saya jika kita akan membangun rumah (saya sebut tujuan) pasti kita memiliki gambar rencana rumah kita akan seperti apa termasuk bahan2 bangunan yang kita pilih dan hal2 lain yang kita rencanakan agar rumah (tujuan) itu terwujud. masalah nanti gambar rumah tersebut tidak sesuai rencana dikarenakan berbagai kendala yang terjadi saat proses pembangunan, minimal kita di awal sudah punya rencana dan tujuan. kalau kita "maaf" berpatokan dengan kata "Tuhan tau kok apa yang pantas buat kita dan atas yang kita kerjakan" itu namanya pasrah....
mohon maaf jika ada yang salah mohon dibenarkan....

Samurai X wrote:

peking_wasiat wrote:

chiw wrote:

peking_wasiat wrote:

sebenarnya yang membuat aneh diri kita sendiri kok..

masa sih?

lek jareku iyo. embuh lek jaremu.
lek bagi aku, opo sing di critakan Bamz yo ga aneh, wes asaib iku. ndek nduwur akeh sing ngekei conto, tak tambahi siji, nawakku kuliah biyen, gaweane demo, ga tau mlebu kuliah, turune nang kampus, kulu2 ga tau adus,
bener jarene JIPANG, pemilihan waktu yang tepat, pemilu terakhir dia memilih partai yang pas, akhire areke dadi wakil ketua dewan DPRD malang kota, oleh bojo yo mbois, fotomodel tekan Mbatu.

lek jareku. kita berbuat saja, jangan terlalu terkekang oleh rencana. Tuhan tau kok apa yang pantas buat kita atas apa yang telah kita kerjakan.

iki lek jareku emboh lek jaremu...
begini ... bukan begono... yang saudara ambil contoh itu sampling dari berapa contoh kasus. ibaratnya begini, orang2 yang saudara sekalian jadikan contoh tuh berapa orang dari berapa kejadian?? >>>>>> lek jareku se iku rejekine.

saya agak kurang sependapat dengan kita jangan terlalu terkekang oleh rencana, menurut saya jika kita akan membangun rumah (saya sebut tujuan) pasti kita memiliki gambar rencana rumah kita akan seperti apa termasuk bahan2 bangunan yang kita pilih dan hal2 lain yang kita rencanakan agar rumah (tujuan) itu terwujud. masalah nanti gambar rumah tersebut tidak sesuai rencana dikarenakan berbagai kendala yang terjadi saat proses pembangunan, minimal kita di awal sudah punya rencana dan tujuan. kalau kita "maaf" berpatokan dengan kata "Tuhan tau kok apa yang pantas buat kita dan atas yang kita kerjakan" itu namanya pasrah....
mohon maaf jika ada yang salah mohon dibenarkan....

pasrah bukan berarti berpangku tangan kan?
itu jika pembangunan sebuah rumah dijadikan sebuah contoh. jika tiba2 di tengah2 perjalanan pembangunan rumah tersebut, ternyata tanah yg ditempati bermasalah (dalam kasus peradilan, sengketa warisan) yang berakibatnya berpindah kepemilkan dan kita kalah sampai di level peradilan tertinggi. apa yg akan kita lakukan? pasrah juga toh akhirnya
Tuhan tau kok apa yang pantas buat kita atas apa yang kita kerjakan.
>> pasrah disini dalam artian menghadapi hasilnya nanti. pasrah bukan tanpa berbuat.
seperti kata chiw, kerjakan saja, berbuatlah yang terbaik, serahkan pada TUHAN, apa yang terbaik buat kita.

kembali lagi semua pada intinya. ilmu sosial, bukan ilmu pasti, tidak ada rumus pasti. ilmu sosial, bukan ilmu eksak yang 1+1= 2.
relativ, itu yang akan selalu kita hadapi. ada rumus 5W+H (kalau tidak salah sih )dalam ilmu manajemen, tapi rumus itu pun tidak bisa kita terapkan secara kaku, kita harus fleksibel.
mohon maaf kalo ada kekurangan mohon ditambahakan

wow nice answer